Cuci darah, atau dialisis, adalah suatu prosedur medis yang diperlukan ketika ginjal tidak lagi mampu menjalankan fungsinya dengan efektif. Cuci darah membantu menghilangkan sisa-sisa zat sisa dan kelebihan cairan dari tubuh, yang biasanya dikeluarkan oleh ginjal yang sehat. Lalu, cuci darah itu bagaimana? Artikel ini akan membahas penyebab umum yang memerlukan cuci darah dan bagaimana proses tersebut dilakukan.
Metode Cuci Darah
Cuci darah dapat dilakukan melalui dua metode utama:
- Hemodialisis
Hemodialisis dilakukan dengan menggunakan mesin dialisis yang menyaring darah dan mengeluarkan kelebihan cairan dan produk sisa. Seorang ahli medis akan membuat akses vaskular, biasanya di lengan, untuk mengalirkan darah ke mesin dialisis. Selama proses ini, darah bersirkulasi melalui filter untuk membersihkannya dan kemudian dikembalikan ke tubuh. - Dialisis Peritoneal
Dialisis peritoneal melibatkan penggunaan membran peritoneum (lapisan tipis yang melapisi rongga perut) sebagai filter alami. Cairan khusus disuntikkan ke dalam rongga perut dan dibiarkan selama beberapa jam. Cairan ini menyerap produk-produk sisa dan kelebihan cairan dari darah. Kemudian, cairan ini dikeluarkan dari tubuh.
Cuci Darah Itu Bagaimana?
Berikut tahapan proses cuci darah:
- Penilaian Awal dan Persiapan
Sebelum menjalani cuci darah, pasien akan menjalani penilaian awal oleh tim medis. Penilaian ini mencakup pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, dan pembicaraan mengenai riwayat kesehatan pasien. Setelah penilaian, pasien akan diberikan informasi tentang proses cuci darah dan memberikan persetujuan untuk melanjutkan. - Pemasangan Akses Vaskular
Untuk melakukan cuci darah, diperlukan akses vaskular, yaitu tempat di mana darah dapat diambil, dibersihkan, dan dikembalikan ke dalam tubuh. Ada beberapa metode pemasangan akses vaskular, termasuk fistula arteriovenosa, graft vaskular, atau kateter vena sentral. Pemilihan metode ini akan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi pasien. - Proses Hemodialisis
- Persiapan Mesin Hemodialisis
Pasien akan duduk atau berbaring di kursi khusus selama sesi cuci darah. Sebelum proses dimulai, perawat akan mempersiapkan mesin hemodialisis. Mesin ini memiliki filter khusus yang berfungsi sebagai ginjal buatan. - Anastomosis Vaskular
Bagi pasien dengan fistula arteriovenosa, selanjutnya akan dilakukan prosedur yang disebut anastomosis vaskular. Ini adalah penyambungan antara arteri dan vena yang membuat aliran darah di tempat pemasangan akses vaskular menjadi lebih kuat. - Penghubung dengan Mesin Hemodialisis
Setelah akses vaskular siap, pasien akan dihubungkan ke mesin hemodialisis melalui selang khusus yang terpasang pada akses vaskular. Darah akan mengalir melalui filter di dalam mesin untuk membersihkannya dari zat-zat sisa. - Proses Filtrasi
Darah yang mengalir melalui mesin hemodialisis akan melewati membran filter. Selama proses ini, zat-zat sisa, kelebihan garam, dan cairan akan dihilangkan dari darah. Cairan dialisis yang bersifat pembersih akan mengalir melalui membran untuk membantu membersihkan darah. - Pengembalian Darah Bersih ke Tubuh
Setelah proses filtrasi selesai, darah yang telah dibersihkan akan dikembalikan ke dalam tubuh pasien melalui akses vaskular. Selanjutnya, seluruh proses ini akan berlangsung selama beberapa jam, tergantung pada kebutuhan medis pasien.
Baca juga: Rebusan Daun Apa Untuk Menurunkan Gula Darah? Ini Rahasianya
- Persiapan Mesin Hemodialisis
- Monitoring dan Penyesuaian
Selama sesi cuci darah, perawat akan terus memantau tekanan darah, denyut jantung, dan parameter vital lainnya. Jika diperlukan, mereka dapat menyesuaikan laju filtrasi dan jumlah cairan dialisis untuk memastikan efektivitas dan keamanan prosedur. - Selesai dan Perawatan Pasca Cuci Darah
Setelah sesi cuci darah selesai, akses vaskular akan ditutup dan pasien dapat pulang. Proses ini biasanya diulang beberapa kali seminggu, tergantung pada kebutuhan medis pasien.
Cuci darah adalah prosedur penting bagi individu yang mengalami masalah ginjal yang parah. Meskipun merupakan solusi vital, pencegahan penyakit ginjal dan perawatan yang dini tetap menjadi langkah terbaik. Edukasi mengenai gaya hidup sehat dan pemantauan kesehatan secara teratur dapat membantu mengurangi risiko penyakit ginjal yang memerlukan cuci darah. Selalu konsultasikan kondisi kesehatan Anda dengan dokter untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan situasi Anda. Itulah proses cuci darah itu bagaimana.
Bagaimana Cara Mengembalikan Chat WA yang Hilang Tanpa Dicadangkan
Contoh Pelaksanaan Evaluasi Terhadap Sasaran Pembelajaran Digital Pada Aspek Input
Pembelian Chip Higgs Domino, 24 Jam, Langsung Masuk!
Cara Penggunaan Tespen, Penjelasan Singkat Lengkap!
Contoh Rubrik Penilaian Yang Dapat Digunakan Untuk Menilai Tugas Siswa Dalam Pembelajaran Berdiferensiasi Yang Dikaitkan Dengan Kearifan Lokal
Mesin Filling Cream, Rekomendasi Produk Terbaik dan Harganya
Cara Menggunakan pH Meter untuk Mengukur pH Kolam Renang
Contoh Lingkungan Belajar Yang Aman Dan Nyaman Di Satuan Pendidikan
Harga Mesin Pengisi Cairan: Simak Daftarnya!