Komponen Literasi Dalam AKM dalam Pembelajar Sepanjang Hayat

komponen literasi dalam akm

Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) menjadi instrumen penting dalam mengukur kemampuan dasar peserta didik untuk berkembang dan berpartisipasi secara positif dalam masyarakat yang terus berubah. Dalam konteks AKM, terdapat dua komponen utama yang menjadi fokus utama, yaitu Literasi Membaca dan Literasi Matematika (Numerasi). Mari kita eksplorasi lebih lanjut tentang komponen-komponen literasi dalam AKM.

Komponen Literasi Dalam AKM:

  1. Literasi Membaca:
    Literasi membaca merupakan kemampuan peserta didik untuk memahami, menggunakan, merefleksi, dan berinteraksi dengan teks tulis. Dalam AKM, literasi membaca tidak hanya dilihat sebagai kemampuan membaca teks dalam pelajaran Bahasa Indonesia, tetapi juga melibatkan berbagai mata pelajaran seperti agama, IPA, IPS, dan lainnya. Beberapa konten yang diukur dalam literasi membaca meliputi:

    • Teks Fiksi: Peserta didik diuji kemampuannya untuk memahami dan merespons teks fiksi, seperti cerita pendek atau novel.
    • Teks Informasi: Kemampuan untuk membaca dan menginterpretasikan teks informasi, termasuk artikel, laporan, atau informasi lainnya.
  2. Literasi Matematika (Numerasi):
    Numerasi atau literasi matematika mencakup kemampuan menggunakan pengetahuan matematika untuk menjelaskan kejadian, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai domain yang diukur dalam numerasi meliputi:

    • Bilangan: Peserta didik diuji dalam pemahaman dan penerapan konsep bilangan.
    • Geometri dan Pengukuran: Kemampuan dalam memahami dan menggunakan konsep geometri serta pengukuran.
    • Aljabar: Pemahaman dan penerapan konsep aljabar dalam situasi nyata.
    • Data dan Ketidakpastian: Literasi dalam mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan data serta memahami konsep ketidakpastian.

Level Kognitif dalam Literasi Membaca dan Numerasi:

Selain konten spesifik, baik literasi membaca maupun numerasi diukur melalui level kognitif tertentu:

  • Level Kognitif dalam Literasi Membaca:
    • Menemukan Informasi
    • Menafsirkan dan Mengintegrasikan
    • Mengevaluasi dan Merefleksi
  • Level Kognitif dalam Literasi Matematika (Numerasi):
    • Pemahaman
    • Penerapan
    • Penalaran

Tujuan dan Implementasi:

  • Pentingnya Literasi dan Numerasi:
    • Literasi dan numerasi dipilih karena keduanya dianggap sebagai kompetensi dasar yang diperlukan oleh semua peserta didik, tanpa memandang profesi atau cita-cita di masa depan.
  • Pengembangan Lintas Mata Pelajaran:
    • Literasi membaca dan numerasi tidak hanya dikembangkan melalui pelajaran Bahasa Indonesia atau matematika, tetapi juga melibatkan mata pelajaran lain untuk memperluas pemahaman dan penerapan kedua keterampilan ini.

Baca juga: Kompetensi Literasi Peserta Didik Paling Dasar

AKM Literasi dan Numerasi menjadi landasan penting dalam mengukur kemampuan peserta didik untuk membaca, memahami, dan menggunakan pengetahuan matematika. Dengan menempatkan literasi dan numerasi sebagai fokus utama, Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) mendorong pengembangan kompetensi membaca dan berpikir logis-sistematis sepanjang kurikulum dan sepanjang hayat. Dengan demikian, peserta didik diharapkan dapat berkembang menjadi individu yang mampu beradaptasi dengan dunia yang cepat berubah dan berpartisipasi aktif dalam masyarakat.

This site uses cookies to offer you a better browsing experience. By browsing this website, you agree to our use of cookies.